Financial Club Jakarta bisa menjadi alternatif bagi pebisnis mau pun kau m milenial sebagai rumah untuk berinteraksi. Beroperasi sejak tahun 1994, bangunan yang mengisi lantai 27-28, penthouse di Gedung Graha CIMB Niaga di kawasan Sudirman ini telah dikenal sebagai City & Business Club yang berkualitas tinggi, berada tepat di tengah area jantung Ibu Kota.
Lahirnya Financial Club pada tahun 1994 diprakarsai oleh Alm. Robby Djohan, sang Mantan CEO BUMN dan Bankir ‘Bertangan Dingin’. Pada awal pendiriannya, klub ini dirancang sebagai tempat khusus bagi para anggota Financial Club untuk berinteraksi dan melakukan aktivitas dalam atmosfer istimewa dan eksklusifitas, yang terdiri dari berbagai profesi dan latar belakang seperti pengusaha, bankir, pengacara, pejabat pemerintah ataupun swasta hingga diplomat.
“Beliau bercita-cita mengajak seluruh anggota Financial Club dari seluruh Indonesia untuk bergabung dalam suatu wadah, dan akhirnya diberikanlah memberikan value bagi pengembangan serta kemajuan Indonesia pada suatu venue yang sangat mewah dan eksklusif untuk berinteraksi. Dan waktu itu kita adalah salah satu private club yang ada di Jakarta,” ungkap President Director Financial Club, Aries Widiyatmoko
Mengawali perbincangan dengan BUMN Track akhir tahun lalu, Financial Club di awal-awal masa pendiriannya sangat kental dengan aroma eksklusifitas. Banyak peraturan yang mengikatnya, seperti hanya bisa dikunjungi para member, tidak boleh mengenakan celana jeans, sepatu keds, celana pendek ataupun kaos. Serta tidak boleh menyertakan anak kecil kedalamnya. Saat ini, member Financial Club tak kurang dari 1.000 orang dan mengelola kurang lebih 150 ribu tamu setiap tahunnya.
Bergabung sejak 2014, Aries berusaha meruntuhkan kekakuan tersebut seraya berusaha mengakomodir kebutuhan public. Terlebih, berjalannya waktu, tumbuh pusat-pusat perbelanjaan ataupun hotel-hotel yang menawarkan eksklusifitas maupun fasilitas yang serupa. Tentu saja ini menjadi sebuah persaingan bisnis yang menyebabkan Financial Club mesti berbagi “penggemar.”
Kini, pelayanan Financial Club mulai terbuka bagi individu ataupun instansi non member dengan rekomendasi dari member ini juga dimanfaatkan perusahaan sebagai weeding venue bagi masyarakat umum. “Ini merupakan bagian dari diversifikasi usaha kami,” terang pira kelahiran 21 April 1963 itu.
Selain berperan sebagai korporasi, sumber daya manusia di Financial Club terlatih menjadi event organizer (EO) yang handal. Beberapa kali menerima event wedding, beragam konsep acara berhasil mereka handle dengan baik. “Kami tidak membatasi konsep pernikahannya akan seperti apa, pokoknya bebas mengikuti keinginan klien. Berbagai konsep bisa kami ikuti, bahkan pernah ada konsep beach party di outdoor,” beber Aries seraya mempromosikan gedungnya.
Tak hanya ditawarkan untuk menggelar event wedding, keberadaan Financial Hall juga dapat dimanfaatkan bagi pelaksanaan event-event besar lainnya seperti bazaar, pameran atau launching product dari berbagai institusi. Untuk total kapasitas yang tertampung dalam gedung indoor maupun outdoor ini mencapai 1.500 tamu.
Keunggulan lain yang dimiliki Financial Club yang telah terhubung dengan jaringan lebih dari 80 negara itu juga terletak pada lokasinya yang sangat prime dan strategis. Untuk itu, Aries yakin bisnis ini akan bertahan di tengah gempuran era disruption sekalipun. “Saya percaya Financial Club akan menjadi tempat yang sesuai dengan keinginan klien. Karena kami menyediakan semua yang mereka butuhkan sehingga mereka hanya perlu memikirkan bisnis tanpa harus khawatir dengan hal lainnya.
Dengan mereka menggunakan Financial Club sebagai venue acaranya, maka akan menambah daya saing dan daya jual dari produk-produk yang mereka tawarkan,” ungkapnya antusias.
Selaras dengan hal tersebut, Marketing Director Financial Club Gede Suhendra menyatakan optimismenya di tengah persaingan club executive yang kini tumbuh menjamur di Ibu Kota. “Dalam situasi dan persaingan yang ketat seperti sekarang ini Financial Club Jakarta fokus untuk memberikan berbagai program menarik dengan harga bersaing. Saat ini kami memperkuat klien dari sisi korporasi untuk bisa berkegiatan di sini,” terangnya.
Dengan berpengalaman lebih dari 20 tahun, keberadaan Financial Club bisa menjadi pilihan masyarakat yang ingin menikmati eksklusifitas di tengah hiruk pikuknya Jakarta tanpa harus menjadi member Financial Club terlebih dahulu.
Siapa pun boleh memanfaatkan gedung mewah yang menempati areal 3.500 meter persegi ini dengan lapang. Selain kesan eksklusif, gedung milik PT Graha Niaga Tata Usaha (GNTU), anak PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini juga menawarkan berbagai fasilitas menarik, seperti ruang meeting dengan berbagai pilihan kapasitas yang bisa disesuaikan, ruang eksklusif serta restoran sakura yang berada di lantai 28.
Selanjutnya, terdapat pula Sky Lounge di lantai 27, yang menawarkan kenyamanan sambil menikmati kuliner khas nusantara yang lengkap dan lezat suguhan chef handal. Salah satu menu andalannya adalah mie ayam yang becita rasa tinggi.
“Pengalaman tentang menu ini kami ambil dari food street, sehingga kami jadikan sebagai ekslusifitas yang kami kemas menarik sehingga layak untuk disajikan di Financial Club,” ungkap Aries.
Sesekali, sempatkanlah mampir ke lokasi ini pada malam hari. Pengunjung dapat bersantai menikmati kemewahan Jakarta malam hari dari ketinggian atau sekadar menunggu macet reda, sambil mencicipi menu-menu super lezat berbalut keramahtamahan staf-nya.
Wedding Experience
Sebagai bagian dari kepekaannya menangkap peluang bisnis, Aries dan jajarannya juga memanfaatkan Financial Hall yang berada di lantai 2 gedung yang sama. Tak hanya digunakan sebagai function room di hari kerja, fasilitas gedung berkapasitas 1,200 tamu yang tersedia dalam konsep indoor maupun outdoor.